JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 3.2 PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA

 

Assalamu’alaikum W.W. Saya Rina Yuliani, Calon Guru Penggerak Angkatan XI Kelas 195 B dari Kabupaten Bojonegoro yang sedang bertugas di SD Negeri Kaliombo I Kecamatan Purwosari Kabupaten Bojonegoro. Pada kesempatan ini, saya ingin berbagi mengenai Jurnal Dwi Mingguan dalam modul 3.2 tentang Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya. Jurnal ini menjadi wahana bagi saya untuk merefleksikan diri setelah dua minggu terlibat dalam kegiatan Pendidikan CGP. Kegiatan ini merupakan bagian dari persiapan sebagai Calon Guru Penggerak dan jurnal ini akan menjadi tugas rutin yang harus saya lakukan setiap dua minggu sekali.

Dalam menulis jurnal refleksi ini, saya menggunakan model 4F yang diprakarsai oleh Dr. Roger Greenaway. Model ini mengarahkan pada empat aspek penting: Peristiwa, Perasaan, Pembelajaran, dan Penerapan.

1.  Fact (Peristiwa)

Pada awal modul 3.2 Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya, saya belajar syncronus dan asyncronus melalui LMS yang tersedia. Seperti pada modul-modul sebelumnya saya secara teratur melalui tahap demi tahap alur Merdeka yaitu: Mulai Diri – Eksplorasi Konsep – Ruang Kolaborasi – Demonstrasi Kontesktual – Koneksi Antar Materi – Aksi Nyata. Dimulai dari alur Mulai dari Diri: Kegiatan dimulai dengan mengingat Kembali faktor-faktor yang memepengaruhi ekosistem sekolah dan peran pemimpin dalam pengetalolaan sumber daya. Eksplorasi konsep: Alur ini menyediakan berbagai konteks teks dan video terkait identifikasi sumber daya di sekolah untuk mendukung jalannya sebuah program. Ruang kolaborasi merupakan kegiatan yang dipandu oleh fasilitator kelompok kami membahas dalam ruang breakroom mengenai identifikasi 7 modal yang ada di daerah kami. Kemudian hasil diskusi dibahas pada ruang kolaborasi sesi presentasi di hari Senin berikutnya. Demonstrasi Kontekstual, pada alur ini, kami diminta untuk membuat laporan identifikasi aset sekolah. Dalam kegiatan Elaborasi Pemahaman, di sini kami banyak belajar dari instruktur bagaimana aset dapat dilihat sebagai dukungan utama pengembangan sekolah. Pada alur Koneksi Antar Materi di mana saya diminta menuliskan keterkaitan modul yang sudah saya pelajari dengan modul 3.2 dan selanjutnya saya mulai menyusun aksi nyata saya yang berupa identifikasi aset sekolah.   

2.  Feeling (Perasaan)

Perasaan yang muncul setelah menyelesaikan modul 3.2 adalah perasaan penuh syukur. Saya merasa senang karena saya kembali memperoleh pengetahuan baru terkait materi yang disajikan oleh modul ini. Saya mengetahui bahwa aset sekolah bukan hanya fisik tapi nonfisik. Saya tertarik untuk memetakan seluruh aset/sumber daya yang ada di sekitar lingkungan sekolah yang nantinya dapat dimanfaatkan.

3.  Findings (Pembelajaran)

Banyak hal positif yang saya peroleh sebagai hasil belajar saya. Modul ini mengajak saya untuk menggunakan kekuatan/aset sebagai tumpuan berpikir dengan memusatkan perhatian pada apa yang berjalan dengan baik yang menjadi inspirasi dan menjadi kekuatan ataupun potensi yang positif. Jadi, kita diwajibkan untuk mengubah paradigma/pola pikir kita untuk menggunakan pendekatan berbasis aset/kekuatan. Saya telah mempelajari bagaimana cara mengidentifikasi aset sekolah. Mendata aset sekolah dengan pendekatan aset/kekuatan sehingga dapat memberikan semangat bagi seluruh warga sekolah untuk lebih termotivasi menjalankan setiap kegiatan.

4.  Future (Penerapan)

Dengan pemahaman dan pengetahuan yang saya peroleh di modul 3.2. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya, tindak lanjut dari pemahaman saya terhadap modul 3.2 ini yakni: Mengaplikasikan apa yang telah saya pelajari pada modul 3.2 yaitu Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya sehingga merubah pola pikir yang semula berpikir berbasis masalah menjadi berpikir berbasis aset.

Comments